PT Rifan Financindo Berjangka – Harga emas berbalik naik ke area $1,803 di $1,832 per troy ons dengan yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke bawah $4.8% setelah sebelumnya sempat naik ke 4.9%, sebagai reaksi awal terhadap keluarnya laporan pekerjaan AS, Nonfarm Payrolls (NFP) bulan September.
Amerika Serikat melaporkan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan September dimana angka pekerjaan naik lebih tinggi secara signifikan dari yang diperkirakan pasar. Angka pekerjaan yang tercipta pada bulan September adalah sebesar 336.000 sementara pasar memperkirakan hanya 170.000. Angka bulan September ini juga jauh diatas dari angka bulan Agustus yang hanya 187.000.
Secara bulanan, Average Hourly Earnings bertumbuh dengan kecepatan yang stabil di 0.2% sementara para investor memperkirakan pertumbuhan upah sebesar 0.3%. Upah tahunan melemah ke 4.2% berlawanan dengan yang diperkirakan dan dari yang dirilis sebelumnya di 4.3%.
Sementara angka tingkat pengangguran tetap stabil di 3.8% meskipun masih sedikit lebih tinggi daripada yang diperkirakan 37%.
Mengecewakannya pertumbuhan upah dan tidak berubahnya tingkat pengangguran memberikan ruang bagi Federal Reserve AS untuk tidak menaikkan tingkat bunganya pada bulan depan. Hal ini mendorong naik harga emas.
Minggu ini akan keluar data inflasi dari AS. Data Producer Price Index (PPI) pada hari Rabu dan data Consumer Price Index (CPI) pada hari Kamis, selain risalah pertemuan FOMC the Fed pada bulan September yang lalu.
Data inflasi AS pada minggu ini akan bisa memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga emas. Angka inflasi yang lemah akan bisa menaikkan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS telah selesai dengan kenaikan tingkat bunganya, yang akan mengurangi tekanan naik terhadap yields obligasi treasuries AS dan pada gilirannya akan mendorong naik harga emas.
Namun kenaikan harga emas kelihatannya tidak akan bisa berkelanjutan dalam jangka pendek ini. Kondisi pasar tenaga kerja yang tangguh akan membuat Federal Reserve AS mengeluarkan nada yang hawkish dalam keputusan kebijakan moneternya pada bulan November.
Permintaan terhadap tenaga kerja yang kuat sebagaimana dengan yang ditunjukkan oleh data Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan September diperkirakan akan mengintensifikasikan tekanan jual terhadap obligasi treasuries AS yang akan melemahkan permintaan terhadap emas.
Selain itu, ekspektasi akan sekali lagi kenaikan tingkat bunga dari the Fed pada sisa tahun 2023 ini akan semakin dalam. Hal ini akan menekan harga emas turun.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,780.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,880 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Vibiznews