PT Rifan Financindo Berjangka – Setelah naik ke atas $2,040 per ons, emas berbalik arah dan menjadi negatip, turun ke $2,019 per ons, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu. Komentar yang hawkish dari Presiden Fed New York Williams memicu rebound dari yields obligasi treasury AS dan menaikkan indeks dolar AS secara signifikan sehingga membebani harga emas turun.
Presiden the Fed New York Williams mengatakan bahwa masih premature untuk mendiskusikan membalikkan kebijakan moneter saat ini. Indeks dolar AS naik 0.64% ke 102.225.
Presiden Fed New York, John Williams mengatakan bahwa mereka tidak membicarakan mengenai penurunan tingkat bunga. Hal ini memberikan dorongan naik terhadap dolar AS sehingga menekan turun harga emas.
Komentar Williams menghapus dampak dari angka New York Empire State Manufacturing Index AS yang jatuh ke – 14.5, level terendah dalam 7 bulan terakhir.
Selain itu, harga emas diperdagangkan dengan turun karena munculnya laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan dan data makro ekonomi AS lainnya yang bagus yang menunjukkan bahwa ekonomi AS masih tetap tangguh sehingga membangkitkan keraguan akan pelonggaran kebijakan moneter AS secepatnya pada bulan Maret 2024.
Hal ini membawa kepada pulihnya yields treasury AS yang bersamaan dengan lingkungan pasar yang dikuasai oleh sentimen yang “risk-on”, didukung oleh langkah-langkah stimulus tambahan dari Cina menjadi faktor kunci yang membawa badai bagi emas yang safe-haven.
Dari Amerika Serikat, the Fed menunjukkan bahwa produksi industri di AS mengumpulkan kekuatannya di 0.2% MoM, naik dari sebelumnya terkontraksi – 0.9%, meskipun meleset dari yang diperkirakan di 0.3%. Selanjutnya data ekonomi AS menunjukkan bahwa S&P Global mengatakan ekonomi AS sedang dalam keadaan yang baik meskipun dilakukan pengetatan moneter sebesar 500 bps oleh bank sentral AS. Indeks komposit PMI AS bulan Desember muncul di 51.0 lebih tinggi daripada angka sebelumnya pada bulan November di 50.7 yang didorong oleh lompatan di sektor Jasa, yang berkembang terus untuk bulan ke empat berturut-turut.
Namun penurunan harga emas tetap dibatasi oleh pergerakan yang dovish dari the Fed sebelumnya pada awal minggu lalu yang menyeret dolar AS turun ke kerendahan selama empat bulan yang menguntungkan harga emas.
Pada hari Rabu, Federal Reserve AS (the Fed) mengejutkan investor dengan tanpa terduga mengeluarkan nada yang dovish. Bank sentral AS ini tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di antara 5.25% – 5.50% sebagaimana dengan yang telah diperkirakan secara luas. Namun ketua the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tingkat bunga AS telah mencapai puncaknya dengan 17 dari 19 pembuat kebijakan memproyeksikan penurunan tingkat suku bunga pada tahun 2024.
Minat terhadap resiko segera naik membumbung tinggi setelah Keputusan ECB dan dolar AS mengalami aksi jual besar – besaran secara luas. Euro rally lebih dari 100 pips ke ketinggian dua minggu yang baru di atas 1.0900.
Minggu ini dari Uni Eropa akan dipublikasikan iklim konsumen dan bisnis, angka inflasi dan consumer confidence. Dari Inggris akan muncul yaitu angka inflasi dan penjualan ritel. Dari Amerika Serikat akan dipublikasikan data perumahan, Gross Domestic Product (GDP), consumer confidence, dan consumer sentiment, bersamaan dengan durable goods orders, selain weekly initial jobless claims
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,979 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,959 dan kemudian $1,927.
“Resistance” terdekat menunggu di $2,030 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,050 dan kemudian $2,072. PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Vibiznews