
PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Stabil pasca Terpuruk Akibat Imbal Hasil yang Lebih Tinggi
Emas stabil setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya, di mana optimisme penurunan suku bunga AS telah memudar karena data ekonomi terbaru yang kuat yang menunjukkan bahwa upaya melawan inflasi oleh Federal Reserve belum selesai.
Indeks jasa Institute for Supply Management mencapai level tertinggi dalam empat bulan setelah hampir mengalami stagnasi pada akhir tahun lalu. Berita ini mengejutkan perdagangan pada hari ketika investor sudah mengkaji pandangan hati-hati dari otoritas The Fed dalam beberapa hari terakhir, sehingga mendorong kerugian lebih lanjut di pasar Treasury. Dolar dan imbal hasil obligasi melonjak, membebani emas batangan karena tidak menawarkan bunga dan dihargai dalam mata uang AS.
Para pedagang di pasar swap menarik kembali spekulasi mengenai penurunan suku bunga bulan depan dan juga mengurangi kemungkinan terjadinya pivot di bulan Mei. Hal ini sangat berbeda dengan empat minggu lalu ketika biaya pinjaman yang lebih rendah pada bulan Maret dianggap hampir pasti.
Namun, meskipun terdapat penurunan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga dalam waktu dekat, logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini mendapatkan dukungan yang konsisten di atas $2.000 per ons sejak pertengahan Desember ketika para pedagang pertama kali mulai meningkatkan spekulasinya terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar pada tahun 2024.
Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $2,025.48 per ounce pada pukul 8:20 pagi waktu Singapura, setelah turun 0,7% pada hari Senin. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar, menyusul kenaikan 0,4% di sesi sebelumnya. Perak dan paladium melemah, sementara platinum stabil. (Tgh)
Sumber: Bloomberg
Emas Ditutup Melemah seiring Dolar dan Imbal Hasil Melonjak Setelah Laporan Pekerjaan Januari
Harga emas turun pada hari Senin (5/2) karena dolar naik ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan, terus bergerak lebih tinggi menyusul laporan pekerjaan bulan Januari yang kuat secara tak terduga pada hari Jumat yang memupus harapan untuk penurunan suku bunga dengan cepat.
Emas untuk penyerahan April ditutup turun US$10,80 menjadi menetap di US$2.042,90 per ounce.
Amerika Serikat pada hari Jumat melaporkan penambahan 353.000 pekerjaan baru di bulan Januari, naik dari 216.000 di bulan Desember dan jauh melampaui ekspektasi kenaikan 185.000, menurut Marketwatch. Tingkat pengangguran tetap stabil di 3,7%.
Dolar melonjak menyusul laporan pekerjaan dan terus menguat pada hari Senin karena ekspektasi suku bunga akan tetap tinggi lebih lama dari yang diharapkan, dengan ketua Fed Jerome Howell terus memupus ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Maret dalam sebuah wawancara di program televisi “60 Minutes” yang ditayangkan pada hari Minggu. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,48 menjadi 104,4.
“Emas… menjadi korban dari laporan ketenagakerjaan AS yang panas dan Ketua Fed Powell menolak penurunan suku bunga di bulan Maret, sekarang turun menjadi 20% dengan jumlah pemotongan tahun ini di bawah 5 dari di atas 6 pada minggu lalu,” Saxo Bank mencatat .
Imbal hasil Treasury juga menguat, sehingga meningkatkan biaya kepemilikan emas. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,433%, naik 6,7 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 13,5 basis poin menjadi 4,158%. (Arl) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : MT Newswires