PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Stabil Jelang Laporan Inflasi AS yang Mungkin Mempengaruhi Suku Bunga
Emas mempertahankan kenaikan menjelang data AS karena pasar mencari kejelasan mengenai kekuatan inflasi, yang dapat memberikan petunjuk kapan Federal Reserve akan mulai melonggarkan pengaturan kebijakannya.
Logam mulia ini masih mendekati rekor intraday sebesar $2,195.15, yang dicapai pada hari Jumat. Pembacaan indeks harga produsen, yang akan dirilis pada Kamis (14/3), akan menjadi laporan inflasi final sebelum keputusan suku bunga Fed minggu depan. Para pengambil kebijakan diperkirakan akan mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil untuk pertemuan kelima berturut-turut, dengan pasar swap mengantisipasi penurunan pada bulan Juni.
Sementara itu, emas batangan juga mendapat dukungan dari stabilisasi imbal hasil Treasury setelah lelang obligasi 30 tahun menarik permintaan yang kuat dari investor. Baik imbal hasil maupun suku bunga yang lebih tinggi umumnya berdampak negatif bagi emas, sehingga tidak menghasilkan bunga.
Harga emas di pasar spot stabil di $2,174.49 per ons pada pukul 8:25 pagi waktu Singapura, setelah naik 0,7% di sesi sebelumnya. Perak dan paladium naik tipis, sementara platinum datar. (Tgh)
Sumber: Bloomberg
Emas Ditutup Lebih Tinggi Meskipun Imbal Hasil Meningkat dan Dolar Melemah
Emas ditutup dengan kenaikan pada hari Rabu (13/3) karena imbal hasil treasury naik sementara dolar melemah.
Emas untuk penutupan bulan April ditutup naik US$14,70 menjadi menetap di US$2.180,80 per ons.
Kenaikan ini mengikuti penurunan pada hari Selasa setelah tujuh sesi mencatatkan rekor tertinggi baru setelah Amerika Serikat melaporkan inflasi terus meningkat pada bulan Februari, meningkatkan keraguan baru bahwa Federal Reserve akan segera siap menurunkan suku bunga. Indeks harga konsumen AS naik 3,2% secara tahunan di bulan Februari, naik dari 3,1% di bulan sebelumnya dan melampaui perkiraan konsensus kenaikan 3,1%.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral akan bertemu minggu depan, dan diperkirakan tidak ada perubahan pada suku bunga saat ini.
Dolar melemah lebih awal, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,24 poin menjadi 102,72.
Namun imbal hasil treasury naik, sehingga menjadi bearish bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,622%, naik 3,6 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 2,9 basis poin menjadi 4,189%. (knc) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : MT Newswires