
PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Naik Jelang Keputusan Suku Bunga Federal Reserve
Emas bergerak lebih tinggi pada Rabu (1/5) sore karena dolar stabil dan imbal hasil treasury beragam menjelang akhir pertemuan komite kebijakan dua hari Federal Reserve yang diperkirakan tidak mengubah suku bunga.
Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$7,70 menjadi US$2,310.60 per ons, yang bertahan di atas angka US$2,300 menyusul koreksi setelah ditutup pada rekor US$2,413.80 pada 19 April.
Komite Pasar Terbuka Federal mengakhiri pertemuan dua harinya pada Rabu sore, dan diperkirakan tidak ada perubahan suku bunga. Fokusnya adalah pada prospek kelompok tersebut mengenai waktu penurunan suku bunga, dengan harapan penurunan suku bunga yang cepat memudar karena inflasi berada di atas target bank sentral sebesar 2% sementara data ekonomi terus menunjukkan perekonomian AS semakin panas.
“Pasar tidak memperkirakan adanya perubahan pada suku bunga kebijakan sehingga semuanya akan dibahas secara rinci pada konferensi pers,” kata Saxo Bank. “Pasar jelas condong ke arah suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan berpotensi tidak adanya penurunan suku bunga.”
Dolar melemah menjelang konferensi pers sore hari Ketua Fed Jerome Powell. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,02 poin menjadi 106,2.
Imbal hasil Treasury lebih rendah, sehingga menjadi bullish untuk emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 5,029%, turun 2,1 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 3,5 basis poin menjadi 4,652%.(yds)
Sumber: MT Newswires
Harga Emas Rebound seiring Perhatian Beralih ke Keputusan Fed AS
Harga emas naik tipis pada hari Rabu (1/5), naik kembali dari level terendah empat minggu menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah suku bunga bank sentral menyusul data ekonomi AS yang panas dalam beberapa minggu terakhir.
Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi $2,302.18 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 5 April di awal sesi. Harga turun sebanyak 2% pada hari Selasa karena kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury AS.
Emas berjangka naik hampir 0,5% menjadi 2,313.2 per ounce.
Harga emas batangan telah turun lebih dari $140 setelah mencapai rekor tertinggi $2,431.29 pada 12 April. Emas berjangka AS turun 0,3% pada $2,296.30 per ounce.
Fokus saat ini tertuju pada keputusan kebijakan bank sentral AS yang akan dirilis pada hari Rabu diikuti oleh pidato dari Ketua Jerome Powell. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil di 5,25% hingga 5,5%. Pasar keuangan telah mengurangi pertaruhan terhadap jumlah pelonggaran kebijakan AS yang mungkin terjadi tahun ini dan kini hanya memperhitungkan satu kali penurunan suku bunga AS sebelum bulan Desember.
Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja AS meningkat lebih dari perkiraan pada kuartal pertama, sejalan dengan serangkaian data inflasi yang sangat kuat baru-baru ini.
Emas dikenal sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Pasar keuangan Tiongkok tutup dari tanggal 1 hingga 5 Mei untuk libur Hari Buruh.
Di antara logam lainnya, perak spot naik 0,6% menjadi $26,43 per ounce dan platinum naik 0,6% menjadi $939,00. Paladium turun 0,7% menjadi $940,75, setelah mencapai level terendah dalam hampir dua bulan di sesi sebelumnya. (Arl) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Reuters