![PT Rifan Financindo Berjangka](https://rifan-financindo-berjangka-surabaya.com/wp-content/uploads/2024/05/Gold-certification-cropped-2-1024x621.jpg)
PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Stabil Terkait Tekanan Inflasi Serta Potensi Perlambatan Ekonomi AS
Harga emas stabil mendekati level tertingginya dalam tiga pekan, karena para pedagang mempertimbangkan potensi perlambatan ekonomi AS terhadap tekanan inflasi yang terus-menerus, ini merupakan sebuah kombinasi yang dapat meningkatkan daya tarik logam ini sebagai lindung nilai stagflasi.
Harga emas batangan sedikit berubah di atas $2,360 per ons pada awal sesi Asia setelah membukukan kenaikan mingguan sebesar 2,6% pada hari Jumat, ketika sebuah laporan menunjukkan sentimen konsumen menurun ke level terendah dalam enam bulan, sementara ekspektasi inflasi jangka pendek meningkat.
Sementara data baru ini memicu kekhawatiran bahwa AS mungkin menghadapi periode stagflasi -“ sebuah siklus ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan tingginya pengangguran, disertai dengan inflasi. Investor yang melakukan tindakan lindung nilai terhadap gejolak ekonomi semacam itu dapat mendorong harga emas dan komoditas lainnya lebih tinggi, menurut analis Bloomberg Intelligence, Henik Fung.
Saat ini pasar mengalihkan fokus ke data inflasi AS bulan April yang akan dirilis pada hari Rabu, yang akan menjadi ujian terbesar bagi reli Treasury AS setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada awal bulan ini menepis kekhawatiran bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi. Meningkatnya suku bunga dan imbal hasil yang lebih tinggi biasanya berdampak negatif bagi emas, yang tidak membayar bunga.
Logam mulia ini naik hampir 15% tahun ini dan mencapai rekor tertingginya pada bulan lalu, didukung oleh pembelian bank sentral dan meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah, yang telah menarik aliran dana safe haven. Harga emas batangan juga didukung oleh peningkatan permintaan dari Tiongkok, dimana minat terhadap emas meningkat karena investor bergulat dengan kinerja ekonomi yang buruk dan pasar yang lesu.
Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada level $2,363.86 per ons pada pukul 8:53 pagi di Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Perak stabil, sementara platinum dan paladium melemah.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Menguat Ditengah Meningkatnya Harapan Penurunan Suku Bunga
Emas diperdagangkan lebih tinggi untuk hari keduanya pada Jumat (10/5) sore, yang kembali mendapatkan kekuatan yang hilang akibat koreksi harga setelah logam mulia mencapai rekor tertinggi bulan lalu.
Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$34,40 per ons menjadi US$2,374.70 per ons, masih di bawah rekor 19 April sebesar US$2,413.40 namun pulih dari level terendah bulan ini di US$2,302.90 pada 30 April.
Kenaikan ini terjadi di tengah harapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga tahun ini, sehingga menurunkan biaya kepemilikan emas. Data klaim pengangguran awal AS yang lebih tinggi dari perkiraan yang dirilis pada hari Kamis meningkatkan harapan bank sentral akan segera bersikap dovish, meskipun inflasi belum kembali ke target 2%.
Sementara dolar menguat, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,04 poin menjadi 105,27.
Namun imbal hasil treasury juga meningkat, sehingga menjadi bearish bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,87%, naik 4,4 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 4,2 basis poin menjadi 4,502%.(yds) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber: MT newswires