PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Stabil Jelang Data Inflasi AS Yang Dapat Berikan Petunjuk Jalur Suku Bunga
Emas stabil setelah naik hampir 1% pada hari Selasa, sebelum data inflasi AS yang mungkin menjelaskan jalur suku bunga Federal Reserve.
Emas batangan diperdagangkan mendekati $2.356 per ons menjelang rilis indeks harga konsumen inti (Core CPI) pada hari ini. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi yang mendasari di AS mungkin melambat pada bulan April untuk pertama kalinya dalam enam bulan, yang dapat mendukung kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini, hal positif bagi emas karena tidak membayar bunga.
Logam mulia telah diperdagangkan dalam kisaran yang cukup sempit selama beberapa pekan terakhir menyusul reli yang mencatatkan rekor beruntun bulan Maret dan April. Angka tersebut naik sekitar 14% tahun ini, dengan kenaikan yang didukung oleh pembelian oleh bank sentral, meningkatnya risiko geopolitik, dan permintaan konsumen di Tiongkok. Harganya melonjak meskipun perkiraan waktu poros The Fed diundur.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $2,356.47 per ons pada pukul 8:17 pagi di Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Perak stabil, sementara paladium naik tipis.
Sementara platinum telah melonjak sekitar 5% pada pekan ini karena Dewan Investasi Platinum Dunia merevisi perkiraan untuk memperkirakan defisit yang lebih besar yaitu 476,000 ons tahun ini. Pasokan tambang akan turun sebesar 3%, kata dewan dalam sebuah laporannya.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Bergerak Lebih Tinggi seiring Inflasi AS Meningkat Lebih dari Perkiraan
Emas diperdagangkan lebih tinggi pada hari Selasa (14/5) karena dolar dan imbal hasil treasury melemah bahkan setelah pengukuran lain menunjukkan inflasi AS terus meningkat pada bulan lalu.
Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$17,00 menjadi US$2,360,00 per ounce.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Selasa (14/5) melaporkan indeks harga produsen naik 0,5% di bulan April dari bulan Maret, naik dari revisi kenaikan sebesar 0,2% di bulan Maret dan melampaui perkiraan konsensus kenaikan bulanan sebesar 0,3%, menurut Marketwatch.
PPI Inti, tidak termasuk barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, naik 0,4%, naik dari 0,2% di bulan Maret dan di atas perkiraan konsensus 0,2%.
Laporan terbaru ini menunjukkan bahwa harga minyak di AS terus meningkat di atas target 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve, sekali lagi menghilangkan harapan bank sentral akan mampu menurunkan suku bunga dari level tertingginya dalam 23 tahun sebelum akhir tahun. Indeks harga konsumen AS bulan April akan dirilis pada hari Rabu, dengan perkiraan konsensus memperkirakan kenaikan sebesar 3,4% secara tahunan, turun dari 3,5% di bulan Maret.
Dolar bergerak melemah setelah sempat melonjak mengikuti data tersebut. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,18 poin menjadi 105,04.
Imbal hasil Treasury juga bergerak lebih rendah setelah naik tajam setelah rilis PPI, bullish untuk emas karena tidak membayar bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,834%, turun 4,2 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 3,3 basis poin menjadi 4,46%. (Tgh) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber: MT Newswires