PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Berkonsolidasi Mendekati Rekornya seiring Optimisme Penurunan Suku Bunga
Emas mempertahankan kenaikan yang mencapai level tertinggi sepanjang masa di sesi sebelumnya, karena para pedagang fokus pada pergeseran optimis dalam ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga AS.
Emas batangan diperdagangkan pada kisaran $2,425 per ons pada awal sesi Asia, menunjukkan logam tersebut sedang mengalami beberapa konsolidasi setelah melonjak ke rekor $2,450.07 pada hari Senin (20/5) sebelum mengurangi kenaikannya di tengah aksi ambil untung. Laporan inflasi AS yang lemah minggu lalu membuat para pedagang berspekulasi pada potensi penurunan suku bunga di bulan September, sebuah skenario yang membantu mendukung emas karena tidak membayar bunga.
Logam mulia bertahan terhadap imbal hasil Treasury yang lebih tinggi, yang naik setelah komentar hawkish dari sejumlah pembicara Federal Reserve mengurangi optimisme terhadap prospek kebijakan moneter yang lebih longgar. Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakannya bersifat restriktif, namun pejabat bank sentral perlu menunggu lebih banyak bukti mengenai jalur inflasi sebelum menyesuaikan suku bunga.
Meskipun terdapat ketidakjelasan mengenai waktu penurunan suku bunga, konsensus yang mendasari bahwa pembuat kebijakan akan menurunkan biaya pinjaman pada suatu saat di tahun ini terus mendukung harga.
Emas naik 18% tahun ini, kenaikannya juga terkait dengan dukungan jangka panjang termasuk pembelian oleh bank sentral, permintaan yang kuat dari Asia khususnya Tiongkok, dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah.
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $2,427.21 per ons pada pukul 8:20 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Perak stabil, platinum tergelincir dan paladium naik tipis. (Tgh)
Sumber: Bloomberg
‘Perfect Storm’ Mendorong Emas ke Rekor Tertinggi Lainnya; Perak Melonjak
Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin (20/5) karena berbagai faktor mulai dari ekspektasi penurunan suku bunga AS, langkah-langkah stimulus Tiongkok hingga ketegangan geopolitik yang meningkatkan permintaan, dan momentum tersebut juga membawa perak ke level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun.
Harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi $2,435.96 per ounce pada 14:26. ET (1826 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi $2,449.89 di awal sesi.
Emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi menjadi $2,438.50.
Data minggu lalu menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan April, menunjukkan bahwa inflasi kembali melanjutkan tren penurunannya, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), yang juga memberikan keuntungan dari ketidakpastian di pasar.
Emas juga didukung oleh peningkatan kepemilikan di bank sentral Tiongkok.
Sementara itu, beberapa analis juga menyoroti lonjakan emas akibat pengumuman Tiongkok mengenai langkah-langkah “bersejarah” untuk menstabilkan sektor properti yang terkena krisis. Tiongkok adalah konsumen utama emas dan logam industri lainnya.
Perak di pasar spot naik 2,2% menjadi $32,17 setelah mencapai level tertinggi dalam 11 tahun. (Arl) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : MarketWatch