
PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Dalam Pola Bertahan Jelang Data Inflasi AS dan Pertemuan The Fed
Emas stabil setelah kenaikan dua hari karena investor menunggu rilis data inflasi AS dan keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu.
Data terbaru yang menunjukkan perekonomian AS yang lebih kuat dari perkiraan dan tingginya inflasi telah melemahkan harapan untuk segera melakukan penurunan suku bunga. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman pada minggu ini, dengan investor lebih tertarik pada apa yang dikatakan para pengambil kebijakan mengenai jalur kebijakan moneter yang diharapkan.
Emas batangan naik 12% tahun ini, didukung oleh ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini serta permintaan dan pembelian aset safe haven oleh bank sentral dan konsumen Tiongkok. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya berdampak positif bagi logam mulia, karena tidak membayar bunga.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi $2,314.23 per ons pada pukul 8:55 pagi di Singapura, setelah naik lebih dari 1% selama dua sesi sebelumnya. Indeks Spot Dolar Bloomberg bertambah 0,1%. Perak, platinum, dan paladium sedikit berubah.(mrv)
Sumber : Bloomberg
Emas Tetap Stabil Jelang Data CPI AS dan Keputusan The Fed
Emas stabil di awal perdagangan Asia, bertahan di atas level $2.300/oz menjelang data CPI AS dan keputusan kebijakan Federal Reserve hari ini.
Permintaan yang kuat untuk penerbitan obligasi pemerintah AS menyebabkan imbal hasil (yield) AS turun secara keseluruhan, tim Riset ANZ menulis dalam sebuah catatan. Hal ini memicu harapan bahwa pembacaan CPI AS akan mendukung kemungkinan penurunan suku bunga The Fed tahun ini, tambah mereka.
Harga emas di pasar spot datar di $2,315.29/oz.(mrv)
Sumber : Dow Jones Newswires
Emas Naik Tipis Terkait Prospek Fed dan Data Inflasi AS
Harga emas naik tipis pada Selasa (11/6) meskipun ada kenaikan dalam dolar AS karena investor menunggu data utama inflasi AS serta kesimpulan dari pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve AS pada hari Rabu.
Harga emas di pasar spot naik sekitar 0,1% menjadi $2,312.70 per ounce. Sementara emas berjangka AS sebagian besar ditutup tidak berubah pada level $2,326.60.
Indeks dolar berada di dekat level tertinggi satu bulan yang dicapai pada awal sesi, membuat emas mahal bagi pembeli di luar AS.
Sementara The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunganya pada bulan September dan sekali lagi pada tahun ini, menurut jajak pendapat Reuters yang juga menunjukkan risiko signifikan bahwa bank sentral mungkin hanya memilih satu atau tidak sama sekali.
Suku bunga yang tinggi membuat emas batangan kurang menarik dibandingkan aset yang menghasilkan.
Dipimpin oleh data ketenagakerjaan AS dan berita bahwa bank sentral Tiongkok menunda pembelian emas untuk cadangannya pada bulan Mei, harga emas turun lebih dari 3,5% pada hari Jumat, yang menandai penurunan harian paling tajam sejak November 2020.
Namun, Tiongkok diperkirakan akan melanjutkan belanja emas batangan setelah harga turun dari rekor tertinggi yang dicapai pada bulan Mei, kata para pelaku industri pada konferensi pekan ini.
Di antara logam lainnya, perak spot turun lebih dari 2% menjadi $29,16 per ons, platinum turun 1,5% pada $952,67 dan paladium turun 2% menjadi $885,75.(yds) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber: Reuters