PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Turun Pasca Meredupnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Membayangi Permintaan Safe Haven
Harga emas turun tipis pada hari Rabu (17/4), namun diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu, karena tekanan dari memudarnya harapan penurunan suku bunga AS membayangi kenaikan permintaan safe haven yang timbul dari gejolak geopolitik di Timur Tengah.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi $2,376.39 per ounce, pada pukul 14:15 (18.15 GMT). Harga mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $2,431.29 pada hari Jumat.
Emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih rendah pada $2,388.4.
Iran mengatakan militernya siap menghadapi setiap serangan Israel. Iran melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.
Pejabat tinggi bank sentral AS termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa tidak memberikan panduan apa pun mengenai kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 71% pada bulan September. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Meskipun sebagian besar emas masih tidak berkorelasi dengan dolar AS dan imbal hasil Treasury dalam tren saat ini, emas mungkin masih menunjukkan respons jangka pendek terhadap pergerakan keduanya, kata analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga.
Perak di pasar spot naik 1,1% menjadi $28,39.
Defisit perak global diperkirakan akan meningkat sebesar 17% menjadi 215,3 juta troy ons pada tahun 2024 karena pertumbuhan permintaan sebesar 2% yang disebabkan oleh kuatnya konsumsi industri dan penurunan total pasokan sebesar 1%, kata Silver Institute.
Platinum di pasar spot turun 1,5% menjadi $942,79 dan paladium naik 1,4% pada $1,027.56. (Arl)
Sumber : Reuters
Emas Dekati Rekornya Walau Peluang Penurunan Suku Bunga Bisa Lebih Lama
Emas diperdagangkan mendekati rekor tertingginya, bahkan ketika investor mempertimbangkan perubahan pesan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih lama dari rencana semula.
Logam mulia ini naik sekitar 15% sepanjang tahun ini, sebagian kenaikannya didorong oleh permintaan aset safe haven karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina yang terus meningkat.
Harga emas batangan ditutup sedikit berubah pada hari Selasa setelah Powell mengatakan bahwa kebijakan restriktif The Fed perlu diberi waktu lebih lama untuk bekerja, dan menunjukkan kurangnya kemajuan tambahan yang dicapai pada inflasi dalam beberapa bulan terakhir menyusul beberapa data ekonomi AS yang kuat.
Komentarnya menyebabkan imbal hasil Treasury dan dolar melonjak, dan memicu jatuhnya kembali ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Fed tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi dan penguatan dolar biasanya berdampak negatif bagi logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini, namun emas masih berada dalam tren naik selama berminggu-minggu yang telah mengejutkan beberapa pengamat.
Dukungan jangka panjang termasuk pembelian yang kuat oleh bank sentral dan peningkatan permintaan dari konsumen Tiongkok juga mendukung harga.
Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi $2,393.53 per ons pada pukul 10:30 pagi di London, mendekati level tertinggi sepanjang masa di level $2,431.52 yang dicapai pada hari Jumat. Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,3%. Perak dan paladium naik, sementara platinum stabil.(yds) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber: Bloomberg