PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Stabil seiring Fokus Investor Beralih ke Ketidakjelasan Prospek Suku Bunga AS
Emas stabil pada hari Rabu (20/3) seiring pasar bersiap terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve pada Rabu malam, dan para pengambil kebijakan akan memberikan perkiraan yang dapat menjelaskan kapan bank sentral AS akan beralih ke penurunan biaya pinjaman.
Logam mulia diperdagangkan dalam kisaran sempit minggu ini karena investor menunggu proyeksi triwulanan terbaru The Fed – yang dikenal sebagai dot plot – yang akan menunjukkan seberapa besar ekspektasi komite terhadap pelonggaran kebijakan moneter pada tahun 2024 dan 2025. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Bloomberg melihat para pembuat kebijakan memperkirakan akan melakukan tiga pemotongan tahun ini dengan langkah pertama pada bulan Juni, sejalan dengan perkiraan pasar saat ini. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas karena tidak menghasilkan bunga.
Emas batangan masih mendekati rekor tertingginya menyusul reli tajam pada pertengahan Februari yang dipicu oleh kuatnya permintaan dari Tiongkok, serta optimisme terhadap penurunan suku bunga The Fed.
Harga emas di pasar spot stabil di $2,156.70 per ounce pada pukul 8:11 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Perak, platinum, dan paladium semuanya menurun. (Arl)
Sumber : Bloomberg
Dolar Menguat dengan The Fed Diperkirakan Tidak Mengubah Suku Bunga, Emas Ditutup Turun
Emas ditutup lebih rendah pada hari Selasa (19/3) dengan penguatan dolar ketika pertemuan dua hari komite kebijakan Federal Reserve dimulai.
Emas untuk penyerahan Juni ditutup turun US$4,70 menjadi berakhir di US$2.181,20 per ons.
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dimulai pada hari Selasa dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah ketika pertemuan berakhir pada hari Rabu dengan konferensi pers oleh Ketua The Fed Jerome Powell. Bank sentral mengabaikan permintaan para pedagang untuk mulai menurunkan suku bunga karena sejumlah langkah inflasi menunjukkan angka tersebut masih di atas target The Fed sebesar 2%. Namun pasar akan mencermati petunjuk kapan pemotongan dapat dimulai.
Dolar menguat tajam dengan suku bunga tetap tinggi. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,4 poin menjadi 103,83, membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional.
Imbal hasil Treasury melemah, menjadi bullish untuk logam mulia karena tidak menawarkan bunga.. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,704%, turun 4,3 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 3,3 basis poin menjadi 4,301 %.(mrv) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : MT Newswires