
Rifan Financindo – Kilau Emas Redup, Istirahat Sebentar!
Emas stabil di kisaran $3.980/oz pada Jumat setelah sehari sebelumnya sempat jatuh di bawah $4.000 akibat aksi ambil untung dan sentimen dolar yang menguat. Secara teknikal, emas berada di area jenuh beli hampir sepanjang bulan ini, sehingga sebagian pelaku pasar mengunci laba usai reli empat hari beruntun yang mendorong rekor baru di sekitar $4.059/oz.
Perak juga terkoreksi setelah menyentuh $51,235/oz—tertinggi sejak 1980—namun secara tahun berjalan masih melesat sekitar 70%, jauh mengungguli emas. Lonjakan minat pada logam mulia terkait kekhawatiran pasar saham yang “overheat”, tekanan fiskal AS, serta isu independensi The Fed. Koreksi kemarin berbarengan dengan pelemahan saham AS; saat volatilitas naik, emas bisa ikut dijual untuk menutup kerugian di aset lain. Meski begitu, emas masih di jalur kenaikan mingguan kedelapan.
Pada awal sesi Asia/Singapura, emas spot bergerak mendatar di sekitar $3.987/oz; indeks dolar Bloomberg relatif stabil setelah menorehkan puncak 10 minggu. Perak turun tipis, sementara platinum dan paladium menguat. Selain korelasi negatif terhadap dolar dan suku bunga AS, perak mendapat dukungan dari sisi industri (surya & energi angin) yang kini menyumbang lebih dari separuh permintaan—dengan defisit pasokan diperkirakan berlanjut hingga 2025.
Pasar perak di London makin ketat, mendorong biaya pinjam melambung. Kekhawatiran potensi tarif AS terhadap perak mendorong arus pengiriman ke Amerika, menguras persediaan di London dan mengurangi ketersediaan logam untuk dipinjam—faktor yang menambah sensitivitas harga terhadap arus masuk-keluar jangka pendek.
Inti poin:
Emas stabil dekat $4.000 setelah profit-taking; tren mingguan masih positif.
Perak mundur dari rekor, namun YTD tetap unggul berkat tema industri & lindung nilai.
Dolar yang kuat dan kondisi overbought memicu jeda reli logam mulia.
Defisit pasokan perak berlanjut 2025; pasar London sangat ketat, biaya pinjam tinggi.(asd)
Sumber: Newsmaker.id
Emas Rebound di Asia
Emas naik tipis di awal sesi Asia, naik 0,3% ke $3.986,90/oz, bangkit setelah penurunan tajam semalam. Kenaikan ini dipandang sebagai pemulihan teknis, dan menurut Fadi Al Kurdi (FFA Kings), momentum bullish emas masih berpeluang berlanjut.
Dari sisi sentimen, shutdown pemerintah AS menunda rilis data penting dan menambah ketidakpastian fiskal, sehingga minat ke aset aman tetap ada. Selain itu, risalah FOMC September menunjukkan The Fed melihat risiko pasar kerja cukup besar untuk pemangkasan suku bunga lanjutan, meski tetap berhati-hati karena inflasi-kombinasi yang umumnya mendukung harga emas. (az) Rifan Financindo.
Sumber: NewsMaker
