
Rifan Financindo – Emas Dekat $4.000: Aman atau Bahaya?
Harga emas masih bertahan di sekitar $4.000 per ons setelah sempat jatuh tajam lebih dari 3%. Tekanan jual muncul karena suasana hubungan AS-Tiongkok mulai mencair. Negosiator dari Washington dan Beijing bilang mereka sudah sepakat di beberapa isu besar seperti tarif dan kontrol ekspor. Kalau tensi dagang turun, pasar merasa risiko global juga turun, jadi kebutuhan “aset pelarian” seperti emas otomatis ikut turun. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah naik karena pasar percaya The Fed akan tetap longgar soal suku bunga, dan imbal hasil yang lebih tinggi biasanya bikin emas kalah menarik karena emas tidak kasih bunga.
Padahal seminggu lalu emas baru saja cetak rekor di atas $4.380 per ons, dipompa oleh belanja bank sentral dan kekhawatiran soal nilai mata uang yang melemah akibat utang pemerintah yang makin bengkak. Tahun ini emas masih naik lebih dari 50%, jadi wajar banyak trader mulai ambil untung besar. Analis juga mengingatkan: posisi beli emas itu sudah penuh banget, jadi kalau pemain besar yang pakai leverage serentak kunci profit, harga bisa turun cepat. Citi bahkan memproyeksikan harga emas bisa terkoreksi ke area $3.800 per ons dalam tiga bulan ke depan kalau sentimen “panik global” mereda.
Di level makro, pasar juga lagi fokus ke The Fed. Bank sentral AS diperkirakan bakal memangkas suku bunga lagi sebesar 25 basis poin di pertemuan yang selesai Rabu, jadi itu akan jadi penurunan kedua berturut-turut. Nama-nama calon pengganti Ketua Fed Jerome Powell untuk tahun depan juga mulai mengerucut, yang bikin investor makin rajin baca arah kebijakan moneter berikutnya. Intinya: emas memang masih mahal, tapi momentumnya lagi melemah. Pertanyaannya sekarang bukan “apakah emas koreksi,” tapi “seberapa jauh turunnya dari sini?” (az)
Sumber: Newsmaker.id
Tensi Trump-Xi Mereda: Emas Kehilangan Daya Tarik
Harga emas turun di bawah $4.000 per ons pada hari Senin (27/10) karena tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok mengurangi sebagian daya tarik aset safe haven emas batangan, sementara pelaku pasar menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve AS minggu ini.
Harga emas spot turun 2,8% menjadi $3.993 per ons pada pukul 14.45 ET (17.45 GMT). Harga turun ke $3.971,76 per ons di awal sesi, level terendah sejak 10 Oktober.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 2,9% menjadi $4.019,70.
“Potensi kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok menandakan berkurangnya kebutuhan akan aset safe haven seperti emas,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Emas mencapai rekor tertinggi $4.381,21/oz pada 20 Oktober, tetapi melemah 3,2% minggu lalu menyusul indikasi meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Para negosiator dari AS dan Tiongkok pada hari Minggu menguraikan kerangka kerja kesepakatan untuk menghentikan tarif Amerika yang lebih tinggi dan menunda kontrol ekspor logam tanah jarang Tiongkok.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping diperkirakan akan bertemu pada hari Kamis untuk membahas lebih lanjut perjanjian perdagangan.
Selain aksi jual teknis, emas “mengalami penurunan lebih lanjut karena meredanya ketegangan perdagangan yang telah menaikkan harga dari $3.800 menjadi $4.400 selama tiga minggu pertama bulan Oktober,” kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.
Sementara itu, pasar melihat peluang 97% untuk penurunan suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan The Fed pada hari Rabu.
Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah. Meskipun sebagian besar analis dan investor memperkirakan logam kuning akan mencapai titik tertinggi lebih lanjut, bahkan mencapai $5.000/oz, beberapa pihak skeptis terhadap keberlanjutan kenaikan tajamnya baru-baru ini.
Analis Capital Economics pada hari Senin menurunkan proyeksi harga emas mereka menjadi $3.500/oz untuk akhir tahun 2026.
“Lonjakan harga sebesar 25% sejak Agustus jauh lebih sulit dibenarkan dibandingkan pergerakan sebelumnya selama reli emas,” demikian pernyataan Capital Economics.
Harga perak spot turun 3,6% menjadi $46,85 per oz, platinum turun 0,4% menjadi $1.592,03, dan paladium turun 1,8% menjadi $1.402,98. (Arl) Rifan Financindo.
Sumber : NewsMaker
