PT Rifan Financindo Berjangka – Emas Di Jalur Kenaikan Mingguan seiring Risiko Timur Tengah yang Membayangi
Harga emas naik pada hari Jumat (19/4) dan mencatat kenaikan mingguan kelima berturut-turut, karena kekhawatiran akan pembalasan lebih lanjut antara Iran dan Israel memicu permintaan safe-haven.
Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi $2,395.15 per ounce pada 13:45 ET (1745 GMT), setelah naik setinggi $2,417.59 di awal sesi. Harga naik 2,2% minggu ini.
Emas berjangka AS ditutup 0,7% lebih tinggi pada $2,413.8.
Ledakan bergema di sebuah kota di Iran pada Jumat pagi yang digambarkan oleh sumber sebagai serangan Israel, tetapi Teheran mengecilkan insiden tersebut dan mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan.
Para pejabat The Fed telah sepakat mengenai gagasan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga. Pasar saat ini melihat peluang sekitar 67% penurunan suku bunga pada bulan September.
Kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Perak di pasar spot naik 1,6% menjadi $28,66.
Platinum spot turun 0,4% menjadi $931,22, dan paladium turun 0,6% menjadi $1,016,91. Kedua logam tersebut membukukan penurunan mingguan. (Arl)
Sumber : Reuters
Gejolak di Timur Tengah Membawa Emas ke Jalur Kenaikan Mingguan Kelima Beruntun
Harga emas naik pada hari Jumat (19/4) dan bersiap untuk kenaikan minggu kelima berturut-turut, karena investor mencari ke aset safe-haven seiring meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $2,380.68 per ons pada 1040 GMT, setelah naik ke level $2,417.59 di awal sesi. Harga naik lebih dari 1% minggu ini.
Emas berjangka AS naik 0,1% pada $2,396.60.
Ledakan bergema di sebuah kota di Iran pada hari Jumat yang digambarkan oleh sumber sebagai serangan Israel, tetapi Teheran mengecilkan insiden tersebut dan mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan.
“Situasi geopolitik dengan pembalasan terhadap Iran dan serangan terbaru di negara Iran telah meningkatkan risiko bahwa konflik akan meningkat dan membantu emas menjadi safe-haven,” kata analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig.
Sementara itu, para pembuat kebijakan Federal Reserve AS telah sepakat mengenai gagasan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga, mengingat lambatnya kemajuan inflasi dan ketahanan perekonomian AS.(mrv) PT Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Reuters