
Rifan Financindo – Harga Emas Memangkas Beberapa Kenaikan Setelah Mencapai Rekor Baru
Harga emas memangkas beberapa kenaikan pada hari Kamis (20/2), setelah mencapai rekor tertinggi lainnya, tetapi tetap didukung oleh dolar yang lebih lemah karena kekhawatiran ekonomi dan tarif AS.
Harga emas spot naik 0,1% menjadi $2.937,13 per ons, tetapi sempat mencapai rekor tertinggi $2.954,89 per ons di awal sesi. Harga emas berjangka yang berakhir pada bulan April naik 0,5% menjadi $2.951,10 per ons.
Kekhawatiran atas kebijakan perdagangan Trump menghantam pasar yang didorong oleh risiko pada hari Kamis, mendorong permintaan untuk aset safe haven seperti emas dan yen. Ketidakpastian kebijakan AS telah menjadi pendorong utama kenaikan harga emas baru-baru ini.
Logam mulia lainnya juga naik, tetapi mengalami beberapa penurunan minggu ini. Harga platinum berjangka naik 1% menjadi $995,65 per ons, sementara harga perak berjangka naik 0,9% menjadi $33,347 per ons.
Di antara logam industri, harga tembaga naik karena importir utama Tiongkok mempertahankan suku bunga acuan pinjaman pada rekor terendah. Harga tembaga berjangka acuan di London Metal Exchange naik 1,1% menjadi $9.551,00 per ton, sementara harga tembaga berjangka Maret naik 0,9% menjadi $4,6052 per pon.(Newsmaker23)
Sumber: Investing
Emas Terus Mencetak Rekor Tertinggi Baru
Harga emas (XAU/USD) tetap mendekati rekor tertinggi baru setelah mencetaknya pada perdagangan awal hari Kamis. Logam mulia tersebut diperdagangkan sekitar $2.955 pada saat penulisan. Dorongan lebih tinggi terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan China dapat dilakukan.
Kekhawatiran geopolitik pada saat yang sama meningkat setelah Presiden Trump mengatakan Ukraina memulai perang dengan Rusia dan mengisyaratkan sudah waktunya untuk membayar AS atas semua pendanaan yang diberikan.
Sementara itu, Risalah Federal Reserve (Fed) untuk pertemuan kebijakan Januari yang dirilis pada hari Rabu berdampak kecil. Hanya segelintir anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menganjurkan suku bunga yang stabil dan tidak terburu-buru untuk pemotongan apa pun. Mempertimbangkan hal ini, peluang untuk pemotongan suku bunga pada bulan Juni masih ada. (Newsmaker23) Rifan Financindo.
Sumber: FXStreet