Rifan Financindo – Emas Naik Tipis Saat Investor Mengkaji Risalah Rapat The Fed
Emas naik tipis pada perdagangan Asia awal, saat investor mengkaji risalah rapat kebijakan terbaru The Fed. Logam mulia tersebut tampaknya didukung oleh risalah rapat bank sentral, dengan The Fed tidak yakin seperti apa lingkungan ekonomi dalam hal inflasi.
Meningkatnya ketegangan perdagangan juga telah meningkatkan permintaan untuk aset safe haven seperti emas, kata Harbourfront Wealth – Sonora Wealth Group dalam sebuah catatan. Usulan Trump baru-baru ini untuk mengenakan pajak tambahan 25% pada impor mobil telah meningkatkan volatilitas pasar, dengan ekonomi utama termasuk China diperkirakan akan mengenakan tindakan pembalasan, kata penasihat investasi Miro Svoboda.
Emas spot naik 0,1% pada $2.937,03/oz.(mrv)
Sumber: Dow Jones Newswires
Emas Turun Dari Rekor Tertinggi Karena Risalah Fed Menahan Penurunan Suku Bunga
Harga emas turun pada hari Rabu(19/2)selama sesi Amerika Utara setelah risalah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) terbaru menunjukkan bahwa semua pembuat kebijakan memilih untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan Januari. XAU/USD diperdagangkan pada sekitar $2.925, turun 0,31%.
Risalah tersebut menunjukkan bahwa pejabat Fed menilai risiko mandat ganda secara kasar seimbang, sementara “beberapa peserta mengutip potensi perubahan dalam kebijakan perdagangan dan imigrasi sebagai hal yang berpotensi menghambat proses disinflasi.” Peserta mencatat bahwa beberapa ukuran ekspektasi inflasi “telah meningkat baru-baru ini.”
Sebelumnya, Emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $2.946 selama sesi Eropa setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa ia akan mengenakan tarif 25% pada impor mobil, farmasi, dan chip.(Newsmaker23)
Sumber: FXstreet
Emas Mencapai Titik Tertinggi Baru Sepanjang Masa
Harga emas (XAU/USD) melanjutkan momentum bullish minggu ini dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa di atas $2.945 selama sesi perdagangan Eropa pada hari Rabu(19/2). Kenaikan ini terjadi setelah kata-kata kasar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang Ukraina semalam, hanya beberapa jam setelah pembicaraan pertama antara pejabat AS dan Rusia menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang apakah kesepakatan damai benar-benar akan tercapai. Sementara itu, Presiden Trump menegaskan kembali bahwa tarif 25% untuk impor mobil akan diberlakukan, yang juga berlaku untuk impor farmasi dan semikonduktor.
Sementara itu, Federal Reserve (Fed) akan merilis Risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk pertemuan bulan Januari. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi Emas, karena beberapa pejabat Fed telah mengatakan dalam beberapa minggu terakhir bahwa suku bunga masih wajar sementara beberapa kekuatan inflasi cukup untuk menimbulkan kekhawatiran baru. (Newsmaker23) Rifan Financindo.
Sumber: FXStreet